Kamis, 27 September 2012

Pantai Tanjung Berikat


Sabtu (16/09) - Sejak malam Sabtu kami sudah sibuk mempersiapkan semua peralatan untuk persiapan mancing di pantai tanjung berikat esok harinya, Sabtu  pagi sekitar pukul 08.00 WIB saya sudah berangkat ke pasar tradisional Koba untuk membeli udang dan cumi-cumi sebagai umpan untuk mancing hari ini.
sekitar pukul 09.45 WIB kami memulai perjalanan dari Kantor menuju Kec. Lubuk Besar  Bangka Tengah dengan mengendarai sepeda motor. stelah menempuh perjalan sekitar 30 menit kami tiba di desa lubuk besar untuk mampir membeli  santap siang nanti, tidak lama kami pun langsung meneruskan perjalan yang masih lumayan jauh.
setelah sampai di desa batu beriga suasana angin pantai dan teriknya matahari begitu terasa tapi kami cukup terhibur dengan suguhan pemandangan disekitar jalanan pesisir pantai yang begitu mempesona. Akhirnya sekitar pukul 11.30 WIB kami pun sampai ke Pantai Tanjung Berikat lokasi kami akan mancing, saat itu terik matahari semakin terasa membakar kuli. setelah kami mencari tempat yang cukup teduh, kami sudah tidak sabar untuk mencoba mancing di bibir pantai tersebut. belum sampai 10 menit, temen kami Eri berhasil mendapat ikannya yang pertama. kami pun tidak begitu menghiraukan perut kami yang terasa perih saat itu karena melihat hasil tangkapan Eri.satu persatu dari kami coba melempar kail ke laut, namu nasib kami tidak sebagus nasib teman kami Eri tadi.

dak uah belagak men cuma ikan ya ceng..wkwkwk

Karena memang sudah sangat lapar kami pun memutuskan untuk makan siang dulu, kemudian shalat zhuhur di sekitar pantai tersebut. setelah semuanya shalat kami pun memutuskan untuk pindah lokasi,dengan harapan ada tangkapan di lokasi yang baru nanti. 

dengan sedikit perjuangan melalui medan yang begitu terjal, kami pun sampai di lokasi yang cukup bagus untuk mancing. Namun setelah hampir 1 jam, belum satupun ikan yang berhasil memakan umpan kami.kami mulai tidak sabar dan cepat-cepat ingin pindah untuk mancing di bebatuan yang berjarak sekitar 500 M dari bibir pantai tersebut. 


Ojan Jual Es

Gi mancing Ape Bgaya....?

Ni Baru Top


Kali ini kami kembali ketempat gerbang pantai dengan harapan menemui para pemilik perahu untuk mengantar kami ke bebatuan tadi...ya akhirnya datang seorang dari arah desa yang tidak jauh dari pantai tersebut. dengan sedikit negosiasi kami sepakat untuk diantar ke bebatuan tersebut dengan tarif Rp. 50.000,- /orang (PP). setelah menunggu,kamipun dibagi kedalam 2 kloter untuk menyeberang ke bebatuan tadi, karena kondisi perahu yang tidak memungkin,oh ya batu ini disebut Batu Nunggal oleh penduduk desa setempat.
pada kloter kedua ada kejadian yang hampir membuat teman kami Racmat tercebur ke laut, karen kesulitan waktu merapat ke batu nunggal. satu persatu dari kami mulai melempar kail ke laut...namun yang terjadi mata pancing kami selalu nyangkut di batu karang yang ada didasaran laut tersebut. sampai disitu kami tidak putus asa untuk mencoba dan mencoba lagi...tapi selalu saja nyangkut. jujur saja kami belum mengetahui seluk beluk dari lokasi ini. namun ada juga sebagian dari kami yang berhasil mendapatkan ikan yang ada di lokasi tersebut. hari semakin sore..tiba-tiba dari kejauhan terlihat ada 2 orang yang akan merapat ke batu di tempat kami mancing tersebut, ternyata mereka dari etnis tionghoa yang tinggal di desa Trubus untuk bermalam di batau itu sampai pagi,mereka sudah sering mancing disana. kamipun memperhatikan teknik dan peralatan yang mereka gunakan, dan betul saja ternyata kami memang nekad dan kurang memahami seluk beluk lokasi itu, tidak hanya itu peralatan kami masih kalah jauh dengan mereka.

Yang Suka Nyangap...jawak Punggur

Ojan si pembawa Amak



 Sekarang tinggal menunggu jemputan dari si pemilik perahu seperti kesepakatan kami di awal tadi. setelah semuanya sampai ke bibir pantai,kami shlat maghrib terlebih dahulu dan setelah itu kami pulang ke Koba dengan kondisi yang sangat lelah...
Bagi Anda yang belum pernah ke sana  tidak ada salahnya menikamti panorama pantai yang begitu luar biasa.